Perdagangan –Mediakompas.id
Dalam suasana penuh khidmat dan nasionalisme, Bank Rakyat Indonesia (BRI) BO Perdagangan menggelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Banking Hall Kantor BO Perdagangan pada Rabu, 01 Oktober 2025. Upacara tersebut tidak hanya dihadiri langsung oleh jajaran manajemen dan pekerja kantor cabang, tetapi juga melibatkan para kepala unit terdekat—Kepala Unit Perdagangan, Kepala Unit Sei Langgei, Kepala Unit Bosar Maligas, dan Kepala Unit Lima Puluh—serta seluruh insan BRILian BRI yang berpartisipasi melalui Zoom Meeting.
Sejak pagi hari, atmosfer peringatan telah terasa. Prosesi dimulai dengan pengibaran Sang Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang menggema khidmat. Seluruh peserta berdiri tegap, menundukkan hati, seakan mengingat kembali pengorbanan para pahlawan yang mempertahankan ideologi bangsa. Setelah itu, pembacaan teks Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menjadi penegasan bahwa nilai luhur bangsa tidak boleh lekang dimakan zaman, melainkan harus dihidupi dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan juga dalam dunia kerja profesional.
Pemimpin Cabang BRI BO Perdagangan, Ferdinand R. Tahamata, tampil sebagai Inspektur Upacara. Dalam amanatnya, Ferdinand menyampaikan pesan mendalam tentang arti penting Pancasila yang bukan hanya sekadar dasar negara, melainkan juga pedoman etika dalam setiap aktivitas kehidupan, termasuk di bidang perbankan. “Gotong royong, integritas, dan keadilan sosial bukan hanya slogan, melainkan nilai yang harus hidup di setiap langkah kerja kita dalam melayani masyarakat,” tegas Ferdinand.
Lebih jauh, Ferdinand mengingatkan bahwa tantangan bangsa saat ini semakin kompleks. Tema nasional peringatan tahun 2025, “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya,” dianggap sangat relevan dengan situasi dunia yang sedang bergolak akibat krisis geopolitik, ancaman perubahan iklim, serta akselerasi transformasi digital. “Di tengah segala ketidakpastian itu, hanya dengan berpegang pada nilai-nilai Pancasila, bangsa ini akan tetap solid, kokoh, dan berdaya saing,” ujarnya.
Dalam pandangan Ferdinand, peran BRI sebagai bank milik rakyat memiliki makna strategis dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila. Tidak hanya sebagai penyedia layanan finansial, BRI hadir sebagai mitra pembangunan ekonomi kerakyatan. Ia menyebutkan, kiprah BRI dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada lebih dari 12,8 juta debitur, serta pemberdayaan lebih dari 41 ribu klaster usaha di berbagai pelosok tanah air, menjadi bukti nyata bagaimana gotong royong diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.
Upacara ini juga menjadi momentum refleksi kolektif bagi seluruh insan BRILian. Di tengah perubahan zaman dan persaingan global, pegawai BRI dituntut untuk tidak hanya profesional dalam pekerjaan, tetapi juga berkomitmen menghidupi nilai-nilai Pancasila sebagai perekat persaudaraan, keadilan, dan kebersamaan. Hal itu sejalan dengan visi BRI sebagai garda terdepan dalam menggerakkan roda perekonomian rakyat yang inklusif dan berkelanjutan.
Seluruh rangkaian acara berlangsung tertib dan penuh kekhidmatan. Para peserta yang hadir langsung maupun yang mengikuti secara daring tampak antusias dan bersemangat. Wajah-wajah serius namun optimis terlihat ketika Inspektur Upacara menyampaikan pesan moral tentang peran BRI dalam menopang cita-cita Indonesia Raya yang lebih maju. Suasana ini seolah menegaskan bahwa semangat Pancasila tidak hanya dikenang, tetapi juga terus ditanamkan dalam sanubari setiap insan BRI.
Dengan berakhirnya upacara, BRI BO Perdagangan menutup momentum Hari Kesaktian Pancasila dengan tekad bersama untuk terus menguatkan nilai kebangsaan dalam setiap gerak pelayanan. Semangat ini diharapkan menjadi energi baru bagi seluruh insan BRILian dalam mewujudkan pelayanan prima, mendukung pembangunan nasional, serta menjaga eksistensi Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa di tengah segala tantangan global yang kian kompleks.
Red