GUGATAN HOAX! Dirut PDAM Tirta Wampu Langkat Bantah Tegas Pemberitaan Penjualan Aset dan Kerugian Rp 1,8 Miliar.

GUGATAN HOAX! Dirut PDAM Tirta Wampu Langkat Bantah Tegas Pemberitaan Penjualan Aset dan Kerugian Rp 1,8 Miliar.

Spread the love

Langkat-(Sumut)
Mediakpmpas.id_Senin: 22 Sep 2025.

Dalam sebuah penjelasan tegas dan terbuka,Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wampu Kabupaten Langkat, Hermansyah Sukendar Harahap, SH, membantah keras pemberitaan viral yang menuduhkan adanya penjualan aset perusahaan. Hermansyah menegaskan bahwa berita tersebut adalah tidak benar dan merupakan berita hoax yang menyesatkan publik.

Bantahan ini disampaikan Dirut yang juga menjabat sebagai Ketua Manager Persatuan Sepakbola Langkat (PSL) tersebut di sela-sela kesibukannya menyelenggarakan seleksi PSL ke-2. Lokasi konferensi pers dadakan ini berlangsung di Lapangan Sepak Bola Cintaraja, Langkat, pada Hari Minggu, 21 September 2025.

Hermansyah dengan lantang menyatakan bahwa pemberitaan yang beredar di berbagai media sosial tersebut sama sekali tidak melakukan konfirmasi atau klarifikasi terlebih dahulu kepadanya sebagai pimpinan perusahaan.”Ini namanya berita sepihak, bisa juga dibilang berita Hoax tanpa konfirmasi,” ujarnya dengan nada tidak menerima.

Lebih jauh,ia merasa bahwa pemberitaan itu telah merugikan nama baiknya secara pribadi dan institusi yang dipimpinnya. “Saya juga tidak terima, itukan sama saja sudah berita pencemaran nama baik saya,” tandas Hermansyah dengan tegas di hadapan awak media.

Menyangkut substansi berita tentang kerugian perusahaan,Hermansyah pun memberikan penjelasan yang gamblang. Ia memaparkan bahwa kondisi keuangan PDAM Tirta Wampu justru berada dalam posisi untung pada tahun 2023 dan 2024, bertolak belakang dengan klaim kerugian Rp 1,8 miliar dalam pemberitaan.

Dirut tersebut mengakui bahwa secara spesifik,biaya operasional memang lebih besar jika hanya dibandingkan dengan pendapatan dari penjualan air bersih. “Memang operasional lebih besar dari pada hasil pendapatan penjualan air,” jelasnya.

Namun,ia menekankan bahwa penilaian tersebut tidak lengkap karena mengabaikan sumber pendapatan non-air yang signifikan. Hermansyah memberi contoh, seperti pendapatan dari biaya pemasangan baru (pelen), yang justru menjadi penutup defisit operasional tersebut. “Itu bisa menutupi kekurangan yang operasional tadi, makanya PDAM itu untung, walau pun tidak signifikan,” paparnya.

(Sofyan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *